Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Senin, 26 Mei 2014

APLIKASI SEL VOLTA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI (BATERAI)

Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik
Baterai adalah alat  listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
-          Batang karbon sebagai anode (kutub positif baterai)
-          Seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
-          Pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.
Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).
Ketika beban melengkapi rangkaian antara dua terminal, baterai menghasilkan listrik melalui serangkaian reaksi elektromagnetik antara anoda, katoda, dan elektrolit. Anoda mengalami reaksi oksidasi di mana dua atau lebih ion (atom atau molekul bermuatan listrik) dari elektrolit bergabung dengan anoda, menghasilkan senyawa dan melepaskan satu atau lebih elektron. Pada saat yang sama, katoda berjalan melalui reaksi reduksi, dimana zat katoda, ion dan elektron bebas juga bergabung untuk membentuk senyawa. Meskipun tindakan ini mungkin terdengar rumit, itu sebenarnya sangat sederhana: Reaksi di anoda menciptakan elektron, dan reaksi di katoda menyerap mereka. Hasil akhirnya adalah listrik. Baterai akan terus menghasilkan listrik sampai salah satu atau kedua elektroda kehabisan bahan yang diperlukan untuk reaksi terjadi.
Baterai modern menggunakan berbagai bahan kimia untuk daya reaksi mereka. Bahan kimia baterai yang umum termasuk:
1. Zinc-carbon battery: kimia seng-karbon, umum digunakan di banyak baterai-baterai kering murah seperti  AAA , AA , C dan D. Anodanya adalah seng, katodanya adalah manggan dioksida, dan elektrolitnya adalah amonium klorida atau seng klorida.
2. Baterai Alkaline: kimia ini juga umum digunakan di baterai-baterai kering AA, C, dan D. Katoda terdiri dari campuran manggan dioksida, sedangkan anoda adalah bubuk seng. Ia mendapat namanya dari elektrolit kalium hidroksida, yang merupakan zat alkali (alkaline).
3. Baterai Lithium-ion (rechargeable): kimia lithium sering digunakan dalam perangkat berkinerja tinggi, seperti ponsel, kamera digital, dan bahkan mobil listrik. Beragam zat yang digunakan dalam baterai lithium, namun kombinasi yang umum adalah katoda lithium kobalt oksida dan anoda karbon.
4. Timbal-asam baterai (rechargeable): ini adalah kimia yang digunakan pada baterai tipikal seperti aki mobil. Elektroda biasanya terbuat dari timbal dioksida dan timbal logam, sedangkan elektrolit adalah larutan asam sulfat .
 

0 komentar:

Posting Komentar