
APLIKASI
FISIKA DALAM BIDANG KIMIA
Oleh:
Nanda
Letitia Ivana
NIM.
131810301047
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
KATA
PENGANTAR
Ucapan puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan taufiq, rahmat dan hidayah – Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Aplikasi Ilmu Fisika dalam Bidang Kimia” ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini dapat selesai berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, ucapan terima kasih patut
disampaikan kepada :
1.
Ibu Nurul Prihatini
sebagai dosen Fisika Dasar.
2.
Teman – teman yang
terlibat dalam penyelesaian makalah
ini.
Semoga
Allah SWT melimpahkan pahala kepada berbagai pihak tersebut. Akhir kata, penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan
khasanah ilmu bagi masyarakat Jember khususnya para mahasiswa.
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
Kata
Fisika berasal dari bahasa Yunani “Physic”
yang berarti “alam” atau “hal ikhwal alam” sedangkan fisika (dalam
bahasa inggris “Physic”) ialah ilmu
yang mempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar
pengertian terhadap prinsip-prinsip dan hukum-hukum elementemnya. Selanjutnya
fisika dapat didefinisikan dalam berbagai pengertian, satu diantaranya
mengatakan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari suatu zat dan energi atau
zat dan gerakan. Fisika sebagai ilmu memiliki arti yang sangat luas. Tetapi
dalam persoalan sering dijumpai khususnya dalam bidang teknik (kimia) yang
mempelajari tentang gerakan atom dalam perpindahan panas (termodinamika).
Ruang
lingkup fisika hingga sekarang mencangkup cabang-cabang ilmu mekanika,
termodinamika, bunyi, optika, listrik, magnet dan medan magnet listrik. Fisika
adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup biologi,
zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika
pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang
sains dan mendasari semua gejola. Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang
dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah
dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala
itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang
disebut hukum-hukum fisika.
BAB
2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Fisika
Fisika
merupakan salah satu cabang utama ilmu pengetahuan alam seperti: kimia, botani,
astronomi, dan sebagainya. Fisika memiliki ciri khas yaitu pelukisan kenyataan menurut
aspek-aspek yang memungkinkan pencatatan atau pengamatan indrawi secara
langsung. Data-data indrawi haruslah dimengerti tepat menurut penampakannya. Dewasa
ini, pencatatan ataupun pengamatan sering berlangsung melalui suatu
instrumentarium yang sangat kompleks, yang didalamnya mengandung banyak unsur
teoris. Penggunaan instrumen memperlihatkan betapa eratnya kaitan antara
teori dengan data empiris.
Isi dan organisasi materi serta
pemaparan struktur dan pengartian pokok dalam fisika mempelajari hal-hal yang
pundamental tentang zat dan energi. Dalam
fisika mekanika dan teori medan merupakan
cabang-cabang utama. Mekanika menelaah gerak partikel dibawah pengaruh
gaya-gaya, dan teori medan mengkaji
asal, perilaku dan sifat medan grafitasi, medan
elektro magnetik, medan nuklir, dan gaya lainnya.
·
Cabang-cabang Ilmu Fisika
Pembagian fisika secara umum terdiri
dari dua bagian yaitu :
1.
Pembagian secara Klasik.
Fisika didasarkan pada kelompok umum
gejala alam yang dipelajari dengan metode yang khas untuk kelompok yang
bersangkutan, yaitu :
* Mekanika klasik
* Kalor dan termodinamika
* Teori kinetik gas
* Mekanika statistik
* Optika
* Akustik
* Listrik
* Elektromagnetik
2.
Pembagian secara Modern
Fisika juga dikelompokkan yang
didasarkan pada jenis struktur dalam alam yang dipelajari oleh cabang yang
bersangkutan, yaitu:
* Mekanika kuantum
* Relativitas
* Atom Inti
* Partikel elmenter
* Fisika gas dan plasma
*
Biofisika
Secara umum, fisika adalah ilmu yang
paling fundamental dan mencakup semua Sains, baik Sains benda-benda hidup
maupun Sains fisika. Dalam pengertian secara luas fisika itu cabang dari ilmu
pengetahuan yang menguraikan dan menjelaskan tentang unsur-unsur dalam bumi
serta penomenanya.
Fisika juga merupakan ilmu pengetahuan
kuantitatif atau ilmu pengetahuan tentang pengukuran, percobaan, dan hasil
percobaan secara sistematis. Diantara ilmu seperti astronomi, kimia, metalurgi,
geologi, dan ilmu biologi tidak mungkin memberikan definisi yang akurat tanpa
mempergunakan dasar -dasar dalam ilmu fisika tetapi selama abad XX penelitian
fisika, seperti type penelitian ilmu pengetahuan, sedang mempelajri struktur
dari unsur atoll dan inti atom.
Tidak ada batas dari defenisi ilmu
fisika yang akurat, ilmu pengetahuan yang berbeda adalah sebagai contoh yang
nyata bahwa ada ilmuan dan batas ilmu
pengetahuan yang dipakai sebagai percoban dengan
nama-mana gabungan yaitu:
kimia fisika, fisika astronomi, fisika geologi,
fisika biologi, kimia biologi, dan fisika obat-obatan.
Tujuan belajar fisika adalah untuk
memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap penerapan konsep-konsep fisika
dan metode ilmiah yang melibatkan ketrampilan proses untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, melalui belajar fisika
diharapkan pula untuk dapat meningkatkan perkembangan IPTEK, pelestarian
lingkungan serta kekayaan alam Indonesia.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa fisika adalah hal yang paling
dasar dari ilmu pengetahuan. Fisika berhadapan
dengan sifat dan struktur suatu
bahan atau zat. Biasanya fisika dibagi lagi menjadi
ilmu yang mempelajari gerak,
cairan dan gas, panas, bunyi, cahaya, listrik dan
kemagnetan, dan topik modern
mengenai kerelativan, struktur atom dan fisika
nuklir.
2.2 Hukum-Hukum Dasar Fisika.
Dalam ilmu fisika kita mengenal beberapa
hukum-hukum dasar fisika. Salah satu hukum dasar fisika adalah hukum kekekalan
energi yang berbunyi:
"Energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dirubah dari satu bentuk kebentuk yang
lain”.
Hukum-hukum dasar fisika sangat berperan
penting dalam penganalisaan suatu masalah fenomena alam, karena itu siapa saja
yang merencanakan atau membina karier dalam bidang sains (biologi, kimia dan
matematika) harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hukum-hukum dasar
pundamental fisika.
Tujuan utama dari pemberian hukum-hukum
dasar adalah memberikan suatu pandangan yang utuh tentang fisika. Hal ini
sebaiknya dilakukan tanpa menyajikanhukum-hukum fisika, menjabarkan
implikasi-implikasinya dengan mendiskusikan batas-batasannya. Dalam fisika
dipelajari penerapan-penerapan, hukum-hukum dasar dalam pelajaran-pelajaran
khusus. Oleh sebab itu fisika menyajikan apa yang dianggap sebagai ide-ide
dasar yang membentuk inti fisika saat ini.
Dalam banyak program study fisika
diajarkan seolah-olah merupakan kumpulan beberapa ilmu, yang sedikit banyak
memiliki hubungan antara satu dengan yang lain tapi tanpa pandangan yang
benar-benar utuh. Pembagian tradisional fisika kedalam mekanika, kalor dan
teori kinetik, bunyi, optikal listrik dan magnet dan fisika modern suadah tidak
dapat dipertahankan lagi. Kita telah
meninggal pola pendekatan tradisional ini sebagai
gantinya diikutin penyajian yang logis dan utuh, dengan menekankan
prinsip-prinsip kekekalan , konsep medan dan gelombang, dan pandangan otomik
tentang materi. Teori relativitas khusus digunakan secara meluas pada seluruh
ilmu fisika sebagai salah satu prinsip pemandu yang harus dipenuhi oleh setiap
teori fisika. Banyak ide fisika kuantum yang diperkenalkan pada tahap yang agak
dini.
Penyajian mekanika untuk memaparkan
prinsip-prinsip dasar yang dibutuhkan untuk menggambarkan gerak yang kita amati
disekeliling kita.
2.2
Hubungan
Fisika dengan Kimia
Dalam kimia, ilmu yang dipelajari
salah satunya adalah fisika yang harapkan
dalam proses kimia. Semua prinsip-prinsip fisika sangat berperan penting dalam industri proses kimia.
Kimia tidak hanya
mempelajari disiplin kimia tetapi
juga mempelajari ilmu fisika. Sebenarnya bisa dikatakan bahwa fisikalah ilmu yang banyak dipelajari
dalam ilmu kimia. Misalnya tentang besaran dan satuan. Besar-besaran
yang ada dalam fisika juga dipakai dalam disiplin ilmu teknik kimia. Elektrolisa yang
behubungan dengan arus listrik juga berkaitan dengan teknik kimia. Sehingga
hubungan fisika dengan teknik kimia sangat erat sekali dalam penggunaan dan
penganalisaan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan tentang phenomena alam.
Hubungan fisika dengan kimia dapat
ditelusuri dari definisi dari masing-masing
anggota yang berhubungan. Defenisi tentang fisika telah banyak dibahas pada bab
sebelumnya. Sedangkan defenisi dari kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul
serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi
yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan
interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut
pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya
ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh
gaya antaratom dan ikatan kimia. Untuk memahami ilmu kimia, maka perlu
diketahui asal kata Kimia (inggris: chemistry) yang berasal dari bahasa Mesir
Keme yang berarti bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, stuktur,
dan sifat materi, beserta segala perubahan yang menyertai terjadinya reaksi
kimia.
Kimia sering
disebut sebagai “ilmu andryan” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti
fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran,
bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin
yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh,
kimis fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada
tingkat atom dan molekul.
Dari penjelasan tersebut jelas bahwa ilmu
fisika merupakan ilmu fondasi penting
bagi ilmu kimia dalam mendukung perwujudan dari disiplin kimia tersebut.
Seperti pada bab sebelumnya, kita
sudah mengetahui bahwa ilmu fisika suatu ilmu pengetahuan yang, mempelajari
bagian-bagian dari alam dan aksi didalamnya.
Pada abad ke-21 ini, fisika telah mengalami perkembangan cepat sekali. Apalagi dalam
perkembangan teknologi dunia didasarkan dari teori fisika.
Dampak perkembangan fisika dapat dirasakan yaitu
berupa perkembangan teknologi mutakhir,
misalnya:
* Penggunaan tenaga nuklir
* Teknologi laser
* Semi konduktor, dan lain-lain
Fisika juga telah banyak menguak
tabir-tabir misteri dialam. Misalnya dulu orang
menganggap panas adalah suatu misteri. Mereka tidak tahu penyebab timbulnya panas.
Tapi setelah ditemukan teori atom orang telah mengerti bahwa panas itu
sebenarnya akibat gerakan dan tumbukan atom-atom. Teori tentang atom ini
berhasil menyatukan dua konsep fisika yang berbeda yaitu: konsep panas dan kosep
gerak (mekanika).
Kimia umumnya
dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang
antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia diantaranya:
1. Biokimia
Biokimia
mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam
organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti
dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.
2. Kimia
anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara
bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang
tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
3. Kimia
organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa
organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang
berdasarkan rantai karbon.
4. Kimia
fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan
dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di
antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika
tatistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan
fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan
persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
5. Kimia
Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami cara
kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
6. Kimia
teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam
matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam
kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer
telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan
seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan
permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori
dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
7. Kimia
nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti.
Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida
merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular,
elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia,
ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat, kimia hijau, kimia
inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam,
kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi,
petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
Pada kimia nuklir ada beberapa yang dipelajari dalam bidang
ilmu fisikanya. Sebelum membahas lebih dalam tentang kimia nuklir perlu
diketahui tentang atom terlebih dahulu.Atom adalah suatu kumpulan materi yang
terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan
neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif
inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur
dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan
positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang
sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh,
semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon,
dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang
kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif
(misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida
Cl−) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion
poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH−)
dan fosfat (PO43−).
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih
unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air
merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua
terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu
senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik.
Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
Suatu ‘zat kimia’ dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau
campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar
materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk
campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya
atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori
ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga
struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika
klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa
yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak
dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis
mekanika kuantum.
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis
yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya
(misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya).
Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas. Keadaan fase
yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan kondensasi
Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik
dan diamagnetik.
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur
molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul
yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih
kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu
melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan dasar
materi pada tingkat molekul. Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan
semua sistem kimia dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem
kimia paling sederhana yang dapat secara realistis diinvestigasi dengan
mekanika kuantum murni dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian besar tujuan
praktis (misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock, atau teori fungsi
kerapatan, lihat kimia komputasi untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam
mekanika kuantum tidak diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia karena
implikasi penting dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan
diterapkan dengan lebih sederhana.
Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia
komputasi dan kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel
dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan
energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan
gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum tidak memiliki
terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen
memberikan bentuk persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif
dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk
memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang
diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah
Hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang
terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa
sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa saling berkaitan.
Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep kesetimbangan,
termodinamika, dan kinetika.
PENUTUP
Singkatnya, materi pembelajaran fisika
khususnya tentang mekanika kuantum merupakan materi yang mendasar bagi proses
pembelajaran selanjutnya dibidang kimia nuklir.
0 komentar:
Posting Komentar